Kamis, 29 Desember 2016

Tugas IF

IF adalah suatu fungsi keputusan di Excel dimana IFakan menggunakan suatu rule untuk pengecekan suatu kondisi. Jika kondisi terpenuhi maka fungsi akan mengambil suatu nilai, dan sebaliknya jika tidak dipenuhi akan mengambil nilai lain.
klik disini

Tugas surat

Surat adalah alat komunikasi yang mempergunakan bahasa tulisan di atas lembaran kertas yang sangat erat hubungannya dengan kehidupan manusia. Sejak zaman dahulu hingga di zaman serba modern ini, manusia tidak dapat melepaskan dirinya dari kepentingan manusia lainnya baik yang berada di sekitarnya maupun di tempat yang berjauhan.  klik disini

Tugas denah

Denah adalah suatu gambaran mengenai letak tempat. Dengan denah akan mempermudah kita untuk menemukan berbagai macam tempat-tempat tertentu, tanpa harus bertanya pada orang lain. Kita juga dapat memanfaatkan kemampuan membaca denah untuk membantu orang lain jika ada yang bertanya kepada kita. klik disini

Tugas power point

PowerPoint adalah sebuah program komputer untuk presentasi yang dikembangkan oleh Microsoft di dalam paket aplikasi kantoran mereka, Microsoft Office, selain Microsoft Word, Excel, Access dan beberapa program lainnya. Klik ya kalau mau liat tugas saya disini

tugas equation

Equation adalah fasilitas dalam  Microsoft word untuk memasukkan rumus dan symbol yang tidak terdapatdalam keyboard. Dengan adanya equation, rumus-rumus yang rumit dapat dibuat  dan diselesaikan sehingga lebih efisien. klik disini

Tugas excel

Excel adalah sebuah program aplikasi lembar kerja spreadsheet yang dibuat dan didistribusikan oleh Microsoft Corporation yang dapat dijalankan pada Microsoft Windows dan Mac OS. bisa dilihat DISINI

Kamis, 22 Desember 2016

Tugas makalah


Makalah adalah suatu karya tulis ilmiah yang memiliki bahasan pokok masalah dan mencakup ruang lingkup tertentu. Makalah bisa diartikan juga sebagai karya akademis yang diterbitkan pada suatu jurnal yang bersifat ilmiah. mau liat tugas aku ga guys,penasarankan?download aja DISINI

Rabu, 21 Desember 2016

Kucing ragdoll


Kucing ragdoll adalah salah satu ras kucing yang paling besar di dunia. Kelompok kucing ini juga sudah di akui oleh guines world of recordsdiberbagai media.
Sejarahnya kucing ragdoll di kembangkan pertama kali oleh ann baker yang notabenenya adalah seorang peternak kucing persia dari amerika. Dan menurut informasi di berbagai sumber, kucing jenis ragdoll adalah hasil persilang dari sebuah gen ras persia, ras birman dan ras burmese.

Profile Kucing Ragdoll

Saat itu kucing jenis ragdoll belum di akui beberapa organisasi yang mengukur pendataan standart ras kucing di dunia seperti TICA , FIFe, CFA, ACF dan lainnya. Namum kesuksesan ann beker yang terus mengembangkan kucing tersebut pada akhirnya membuahkan hasil, dengan berdirinya organisasi kucing yang di khususkan untuk penggemar ras ragdoll pada tahun 1971.



kucing ragdoll
Maka di saat itu juga jenis kucing ras ragdoll pun di akui oleh semua pendaftar kucing dunia dan telah memiliki sebuah standart ras yang di dapatkan dari berbagai organisasi kucing tingkat dunia seperti TICA, FIFe, CFA, ACF, CCA, AACE dan ACFA/CAA.

Ciri fisik

Ragdoll merupakan jenis kucing berbadan besar, yang mempunyai dada lebar serta panggul yang cukup besar. Kucing ragdoll jantan memiliki berat badan sekitar 12-20 pon ( 4-9 Kg ) dan pada betina kucing ini memiliki berat badan sekitar 10-15 pon (4-9 Kg). Ragdoll mempunyai panjang bulu yang sedang dan halus, dengan bentuk seperti bulu kelinci.
Warna kucing ragdol cukup variatif , mereka mempunyai warna di antaranya mited, bicolor, vanda, serta warna point yang di golongankan dalam bentuk (solid, lynk dan tortie). Untuk di bagian mata hampir rata rata mereka memiliki warna oval biru

Karakter

Kucing jenis ragdoll memiliki kepribadian yang cukup baik di antara kucing lain. Ragdoll memiliki suara yang lembut, bersahabat, manja , tidak suka mengganggu siapa saja dan suka bermain (aktif). Kucing jenis raggdol sangat mudah di latih untuk di jadikan teman bermain.

 http://okdogi.com/2015/12/mari-kenali-profil-kucing-ragdoll/

Kucing Manx





Kucing manx atau biasa disebut Rumpy adalah salah satu ras kucing yang tidak memiliki ekor, atau kalaupun ada ekornya akan berukuran sangat pendek. Kucing ini berasal dari pulau kecil di Britania Raya yang bernama Isle of Man. Manx merupakan salah satu ras kucing tertua yang pernah terdaftar di CFA (Cat Fanciers Association) pada tahun 1908. Berbeda dengan sifat kucing pada umumnya, manx sangat menyukai air, mereka suka memasukkan tangannya ke dalam air atau tempat minum. Kucing ini tergolong mahal, harganya dapat mencapai 10-40 juta. Namun karena faktor keunikan dan sejarahnya, manx tetap banyak diburu oleh para kolektor kucing di seluruh dunia.

Ciri fisik

Ukuran badan manx lebih pendek dibandingkan ras lainnya, yaitu dengan dada lebar dan tulang punggung melengkung sampai pinggul. Letak pinggul manx lebih tinggi dari bahunya, hal tersebut dikarenakan kaki belakang mereka lebih panjang dan lebih kuat dari kaki depan.Sehingga terkadang manx juga disebut sebagai kucing setengah kelinci.
Selain itu, manx juga memiliki ciri khas lain, yaitu memiliki kepala bundar dan bentuk pipi yang menonjol.Warna hidung manx memiliki warna yang sama dengan warna bulunya. Memiliki leher pendek dan tebal, serta memiliki mata yang besar dan bulat. Ukuran telinganya sedang dan saling berjauhan, dengan pangkal telinga yang melebar dan melengkung pada bagian ujungnya.

Karakteristik

Sebagaimana kucing pada umumnya, manx memiliki sifat aktif dan suka bermain. Manx juga dikenal sebagai kucing yang setia kepada satu orang (majikan) atau satu keluarga dan biasanya agak sulit untuk hidup beradaptasi dengan majikan atau keluarga lain, sehingga manx mendapat julukan one person cat atau one family cat. Para petani biasanya lebih menyukai kucing ras manx karena mereka merupakan pengusir tikus yang handal.

 https://id.wikipedia.org/wiki/Kucing_manx

Senin, 19 Desember 2016

Kucing liar



Kucing liar (Felis silvestris), (bahasa Inggris: wildcat) adalah pemangsa berukuran kecil yang berasal dari Eropa, Asia bagian barat, dan Afrika. Binatang ini adalah pemburu mamalia kecil seperti tikus, burung, dan makhluk lain yang berukuran serupa. Kucing liar adalah salah satu pemanjat yang baik dan sering menangkap mangsanya di tanah. Kucing betina biasanya akan melahirkan anak antara 2 hingga 3 ekor yang kemudian dirawat oleh sang induk hingga berumur sekitar 5 bulan. Spesies ini memiliki subspesies yang dibagi berdasarkan daerah-daerah yang berbeda. Kadang-kadang kucing ini dianggap sebagai kucing rumah (Felis silvestris catus).
Di lingkungannya, kucing liar beradaptasi di habitat yang bervariasi, antara lain di kawasan sabana, hutan terbuka, dan stepa. Meskipun keturunannya yang dijinakkan menunjukkan variasi yang mencolok terhadap ukuran dan warnanya, individu-individu liar cenderung berwarna cokelat sedang dengan belang-belang hitam. Pada umumnya ukuran kepala kucing liar lebih lebar dan bulu ekornya lebih tebal dari kebanyakan kucing rumah. Panjang kucing ini umumnya antara 45 sampai 80 cm dengan berat antara 3 sampai 8 kilogram. Adapun tingginya rata-rata 35 cm dengan panjang ekor kira-kira 21-35 cm. Subspesies kucing liar Afrika cenderung lebih kecil ukurannya dan berwarna coklat lebih terang.
Kucing liar sangat penakut. Kucing liar cenderung menghindari kehadiran manusia dan selalu hidup menyendiri. Kucing ini memiliki daerah kekuasaan sekitar 3 km².
Suatu penelitian yang pernah dilakukan oleh Institut Kanker Nasional Amerika Serikat menyatakan bahwa kucing liar diperkirakan merupakan nenek moyang kucing rumah. Diperkirakan kucing liar pernah dijadikan sebagai hewan peliharaan oleh sekelompok manusia kira-kira 10.000 tahun lalu di suatu tempat di Timur Dekat. Diperkirakan pula Felis silvestris memiliki keturunan dekat dengan Felis margarita.

 https://id.wikipedia.org/wiki/Kucing_liar

Kucing persia



Kucing persia adalah jenis kucing berambut panjang dengan karakter wajah bulat dan moncong pendek. Namanya mengacu pada Persia, nama lama Iran, di mana kucing serupa ditemukan. Sejak akhir abad 19 kucing jenis ini dikembangkan di Inggris dan Amerika usai Perang Dunia II. Di Inggris ia disebut Longhair atau Persian Longhair, dibagi dalam dua macam ras, yaitu chinchilla warna perak cerah dan yang agak gelap.
Seperti halnya dengan jenis kucing siam, telah ada upaya oleh beberapa peternak untuk melestarikan jenis kucing yang lebih tua, galur tradisional, yang memiliki moncong lebih jelas, yang lebih akrab dengan masyarakat umumnya.
Pembiakan selektif yang dilakukan oleh peternak telah memungkinkan pengembangan berbagai warna bulu, tetapi juga menyebabkan makin datarnya wajah, yang mungkin membawakan sejumlah masalah kesehatan. Penyakit ginjal polikistik turunan lazim dialami oleh galur ini, yang mempengaruhi hampir separuh populasinya di beberapa negara.
Kucing persia juga merupakan salah satu kucing yang menjadi idaman bagi para pecinta kucing. Banyak pecinta kucing yang memelihara kucing persia, walaupun biaya pemeliharaannya agak mahal.

Kucing Persia merupakan salah satu kucing peliharaan yang banyak dipelihara oleh para pecinta kucing. Jenis kucing ini juga sangat populer di Indonesia. Hal yang menjadikan para pecinta kucing lebih memilih kucing Persia ini adalah ciri-ciri dan sifat yang dimiliki kucing Persia.
Kucing Persia pada umumnya memiliki bentuk tubuh yang gemuk, besar, dan tambun. Selain itu, yang menjadi khas juga dalam kucing Persia ini adalah bentuk hidungnya yang pesek, wajahnya terlihat bulat, dan memiliki bulu yang panjang. Jika diamati dari samping, dahi, hidung, dan dagu terlihat sangat datar. Terbayangkan bagaimana wajah lucunya kucing Persia ini? Kucing Persia ini juga memiliki sifat yang manja. Sehingga kucing Persia ini sangat cocok untuk dijadika hewan peliharaan kamu dirumah. Namun, saat ini sudah banyak sekali para pengembangbiak kucing mengawinkan kucing Persia dengan ras kucing lainnya. Sehingga, sedikit banyaknya ada yang hilang dari kucing ini.

Kucing Persia hasil persilangan dengan ras kucing lainnya biasanya beberapa ciri-cirinya hilang. Ada yang mempunyai warna bulu baru, ada yang mempunyai hidung yang sedikit mancung, ada yang mempunya bentuk tubuh yang lebih ramping dari kucing Persia pada umumnya, dan ada pula yang mempunyai bulu yang lebih pendek.
Beberapa jenis kucing Persia hasil persilangan tersebut sudah sangat populer di kalangan para pecinta kucing Indonesia. Untuk mengetahui jenis kucing Persia apa saja yang sudah sangat populer di Indonesia, mari kita lihat beberapa gambar dan ulasan yang mungkin bisa kita jadikan pertimbangan untuk memilih jenis kucing Persia.

Kucing Persia Flatnose
Kucing Flatnose merupakan jenis kucing Persia yang pesek. Oleh karena itu, kucing jenis ini dinamakan kucing flatnose. Kucing ini memiliki tubuh yang cukup gemuk dan wajah yang bulat, serta pipinya tembem. Meskipun demikian, kucing jenis ini banyak di sukai para pecinta kucing. Mereka memelihara kucing jenis ini karena kucing ini memiliki wajah yang unik dan tingkah lakunya juga sangat lucu.

Kucing Persia Medium
Kucing Persia Medium merupakan jenis kucing persia yang memiliki ukuran tubuh standar seperti kucing lainnya. Selain itu, bulu yang dimiliki pun tidak terlalu panjang, hidungnya pun tidak terlalu pesek seperti jenis kucing Persia lainnya. kucing Persia jenis ini banyak disukai oleh para pecinta kucing yang suka dengan kucing wajah oriental. Jadi, wajah kucing pada umumnya masih dapat terlihat di wajah kucing ini.

Kucing Persia Peaknose
Kucing Persia Peaknose merupakan jenis kucing persia yang paling digemari di Indonesia. Para pecinta kucing di Indonesia menyukai jenis kucing ini karena kucing ini memiliki hidung pesek dan bisa dikatakan bahwa hidung kucing ini paling pesek diantara jenis kucing Persia lainnya. Selain itu, badan kucing ini juga jauh lebih gemuk dibandingkan jenis Persia lainnya. Kucing jenis ini sering diikutkan kontes-kontes yang diatakan para pecinta kucing.

Kucing Persian Himalayan
Kucing Himalaya merupakan salah satu ras kucing hasil dari persilangan antara kucing Persia dengan kucing Siamse. Himalaya merupakan kucing yang mempunyai tubuh yang gemuk, kaki pendek, tubuh dan wajah bulat seperti halnya kucing Persia. Yang membedakan dari kucing Himalaya dengan kucing Persia pada umumnya adalah warna yang dimiliki kucing ini. Warna himalaya lebih cendrung mengikuti kucing Siamse. Namun, ada juga himalaya yang mempunyai tubuh seperti kucing Siamse. Himalaya seperti ini mempunyai bentuk tubuh yang langsing, tubuh ramping, dan terlihat anggun. Sehingga kucing Himalaya yang seperti dapat melompat dengan ketinggian 2 meter.

 https://id.wikipedia.org/wiki/Kucing_persia

Kucing anggora

Kucing anggora adalah salah satu kucing yang sangat populer di dunia, banyak orang yang mengenal jenis kucing ini karena keindahan pada bulunya, bentuk tubuhnya serta wajahnya yang cukup menarik. Anggora merupakan kelompok kucing yang sangat tua di dunia.
Menurut beberapa informasi nama pada kucing anggora di ambil dari nama kota angkara yang berada di turki, bahkan banyak yang mengatakan kucing anggora sangat sering dikaitkan dengan mitos dari legenda di wilayah asal turki. Namun walau demikian, saat ini kucing anggora belum bisa di pastikan berasal dari wilayah turki.
Anggora pada umumnya memiliki ciri khas yang cukup menarik dan juga di gemari pecinta kucing di dunia, di karenakan kucing tersebut memiliki tubuh yang langsing, ekor berbulu tebal, bentuk kepala segitiga dan hidung yang mancung.



Ciri ciri utama pada kucing anggora adalah pada ukuran bulu di lehernya yang lebih panjang dari bulu di bagian badannya, serta memiliki bulu tebal di bagian perut dan ekornya. Untuk kepribadiannya anggora juga mempunyai gaya yang anggun serta gemulai yang tidak banyak kucing lain miliki pada umumnya. Tidak salah jika banyak pecinta kucing di dunia yang ingin memiliki jenis kucing tersebut.


Untuk warna kucing jenis angggora pada dasarnya mempunyai banyak jenis yang menarik,seperti berikut ini,
• Warna tabby ( tutul hitam dan perak ).
• Warna putih ( bermata kuning emas ).
• Warna torbie ( putih dan hitam ).
• Warna tortoiseshell ( hitam asap ).
• Warna tabby ( bercak coklat ).
• Warna torbie ( krem putih dan biru ).
Banyaknya jenis warna pada kucing anggora ternyata sudah di akui oleh FIFE ( Federation International Feline ). Dan perlu anda ketahui FIFE adalah suatu lembaga untuk pendaftaran pada setiap jenis kucing.

Karakter

Kucing anggora merupakan jenis kucing yang aktif dan dinamis, serta cukup lincah dan ramah. Mereka sangat mudah beradaptasi dengan kucing jenis lainnya dan juga sangat mudah untuk di ajak bermain. Keunikan dari sifat kucing anggora adalah mereka dapat bersahabat dengan musuh kucing pada umumnya, seperti anjing contohnya.
Dan perlu anda tahu ,kucing jenis anggora juga memiliki pergerakan yang cukup cepat, sehingga mereka sangat suka di ajak berburu, bermain dengan air, serta mengemari aktifitas manusia. Kucing jenis ini pastinya tegolong kucing yang penurut.

Kesehatan

Kucing anggora terkenal sangat aktif dll, untuk karena itu jangan biarkan kucing tersebut di tinggal sendiri dalam cukup waktu yang lama karena dapat menyebabkan mereka terkena depresi. Dan masalah penyakit yang sering mereka alami pada umumnya adalah, adanya parasit atau cacing pita yang bisa menyebabkan diare, nafsu makan berkurang, batuk batuk serta masalah kesehatan lain dalam perutnya.

Perawatan

Jika anda tertarik untuk memelihara kucing anggora karena membaca beberapa artikel ini, itu sangat bagus! Karna kucing tersebut sangat tepat untuk di jadikan peliharaan, namun anda harus tau juga cara merawatnya dengan baik pastinya. Kurang lebih untuk perawatan kucing anggora mungkin sedikit sama dengan kucing jenis lain, kucing anggora umumnya juga perlu perhatian khusus pada bagian telinga, gigi ,serta pada bagian bulu mereka dll.


Telinga



Untuk bagian telinga pastikan anda sebagai pemiliknya harus membersihkan telinga kucing tersebut seminggu sekali, agar tidak terserang infeksi dan juga bakteri yang membahayakan. Gunakan larutan khusus untuk membersihkan bagian telinga tersebut.

Gigi

Dalam merawat gigi kucing anggora, baiknya gunakan sikat khusus agar dapat mencegah penyakit gigi dan gusi, biasanya toko hewan banyak menyediakan peralatan kucing yang di rancang secara khusus untuk menghilangkan sisa sisa makanan pada mulut kucing.

Bulu

Untuk bagian di bulu mereka, andapun harus rajin merawat kebersihan pada bulu kucing anggora. Mandikan kucing anggora secara rutin dengan shampo anti kutu yang di sediakan di toko hewan deket rumah anda. Fungsi utama shampo tersebut adalah untuk menangkal adanya parasit dan kutu yang menempel di badan mereka. Dan perlu anda perhatikan juga kebersihan lingkungan area bermain kucing tersebut.

Tempat makan

Pastikan anda selalu menjaga kebersihan tempat makanan kucing secara baik, karena selain berfungsi untuk kesehatan kucing tersebut, ternyata kucing anggora juga tidak akan mau makan, jika melihat tempat makanannya kotor dengan sisa sisa makanan sebelumnya.

Mainan kucing

Sediakan mainan untuk kucing anda, pastikan mainan itu aman dan tidak bisa tertelan oleh kucing kesayangan anda. Fungsi mainan tersebut adalah agar kucing anggora tidak mengalami depresi di karenakan sifatnya yang selalu aktif dan energik.

Tempat hangat

Kucing jenis anggora juga sangat menyukai tempat yang hangat, karena itu pastikan anda memiliki tempat tidur yang hangat untuk kucing tersebut.

 http://okdogi.com/2015/12/mengenal-kucing-anggora-yang-luar-biasa/

Jumat, 09 Desember 2016

Metabolisme

      Metabolisme adalah sekumpulan reaksi kimia di dalam sel organisme yang dilakukan untuk bertahan hidup. Reaksi enzim katalis membuat organisme dapat tumbuh, bereproduksi, berkembang, dan beradaptasi dengan lingkungannya. Istilah “metabolisme” juga dapat merujuk kepada semua reaksi kimia yang terjadi di makhluk hidup, termasuk pencernaan dan transportasi substansi antar sel.
Metabolisme biasanya dibagi menjadi dua kategori yakni katabolisme yang memecah materi organik dan mendapatkan energi dengan cara respirasi sel, dan anabolisme yang menggunakan energi untuk membentuk komponen sel seperti protein dan asam nukleat.
Reaksi kimia pada metabolisme tersusun menjadi jalur metabolisme, yang mana satu zat kimia berubah dalam beberapa tahap menjadi zat kimia lain, dengan bantuan enzim. Enzim sangat penting dalam metabolisme karena enzim membantu organisme untuk mengendalikan reaksi yang membutuhkan energi. Reaksi tersebut tidak akan terjadi dengan sendirinya. Energi akan dikeluarkan oleh enzim dengan cara membuat suatu reaksi spontan. Enzim bertindak sebagai katalis yang dapat mempercepat suatu reaksi. Enzim juga mengatur jalur metabolisme dengan mengubah suasana sel atau menerima sinyal dari sel lain.

Sistem metabolisme pada organisme tertentu dapat menggunakan racun sebagai nutrisi. Contoh, beberapa jenis organisme prokariotik menggunakan hidrogen sulfat sebagai nutrien, sedangkan gas tersebut beracun bagi hewan. Kecepatan metabolisme dan derajat metabolisme mempengaruhi jumlah makanan yang dibutuhkan oleh suatu organisme dan cara memperolehnya.
Ciri-ciri metabolisme yang paling mencolok adalah kemiripan jalur metabolisme dasar dan komponen di seluruh spesies organisme. Contoh, asam karboksilat yang terdapat pada siklus asam sitrat ada di seluruh organisme mulai dari bakteri uniseluler Escherichia coli dan organisme multiseluler gajah. Kemiripan mencolok dalam jalur metabolisme ini dikarenakan semuanya berasal dari satu kemunculan seperti yang dijelaskan oleh teori evolusi.
1. Kunci Biokimia dalam Metabolisme
     Kebanyakan struktur yang menyusun hewan, tumbuhan, dan mikroba terdiri dari tiga molekul dasar yaitu asam amino, karbohidrat, dan lipid (sering disebut lemak). Molekul tersebut sangat penting bagi kehidupan. Reaksi metabolisme berfokus untuk memproduksi molekul tersebut selama pembentukan sel dan jaringan atau mencerna sel mati dan menggunakannya sebagai sumber energi. Biokimia dapat bergabung bersama untuk membentuk polimer seperti DNA dan protein. DNA dan protein adalah makromolekul esensial bagi kehidupan.
Jenis Molekul
Nama Monomer yang Membentuknya
Nama Polimer yang Membentuknya
Contoh Polimernya
Asam amino
Asam amino
Protein (juga disebut polipeptida)
Protein fibrosa dan protein globular
Karbohidrat
Monosakarida
Polisakarida
Pati, glikogen, dan selulosa
Asam nukleat
Nukleotida
Polinukleotida
DNA dan RNA

1. Asam Amino dan Protein dalam Metabolisme
   Protein terdiri dari asam amino yang tersusun dari rantai linear yang diikat oleh rantai (bond) peptida. Banyak protein yang merupakan enzim yang mengkatalis reaksi kimia dalam metabolisme. Protein yang lain memiliki fungsi struktural dan mekanika, seperti protein yang membentuk sitoskeleton, sebuah sistem kerangka yang membentuk sel. Protein juga penting dalam pemberi sinyal sel, respon imun, adhesi sel, transpor aktif antar membran, dan siklus sel. Asam amino juga berkontribusi dalam metabolisme seluler dengan menyediakan suplai karbon untuk siklus krebs, terutama ketika sumber utama energi seperti glukosa tidak mencukupi.

2. Lipid dalam Metabolisme
    Lipid adalah sekumpulan biokimia yang paling bermacam-macam. Struktur utamanya digunakan sebagai bagian dari membran biologis baik itu lapisan dalam maupun lapisan luarnya, contohnya adalah membran sel. Lipid juga dapat digunakan sebagai sumber energi. Lemak adalah molekul yang terdiri dari asam lemak dan gliserol. Sebuah gliserol terdiri dari trigliserida. Kolesterol juga merupakan salah satu jenis lipid.

3. Karbohidrat dalam Metabolisme
   Karbohidrat adalah aldehida atau keton dengan banyak hidroksil yang dapat membentuk rantai lurus atau cincin. Karbohidrat merupakan molekul biologis yang paling melimpah dan memiliki banyak peran seperti penyimpanan, transpor energi (pati dan glikogen), dan komponen struktural (selulosa dalam tumbuhan, kitin dalam hewan). Unit dasar karbohidrat disebut monosakarida yang terdiri dari galaktosa, fruktosa, dan glukosa. Beberapa monosakarida dapat saling berikatan untuk membentuk polisakarida.

4. Nukleotida dalam Metabolisme
   Dua asam nukleat, DNA dan RNA, adalah polimer dari nukleotida. Masing-masing nukleotida tersusun dari fosfat, gula ribosa (RNA) atau gula deoksiribosa (DNA), dan basa nitrogen. Asam nukleat sangat bermanfaat karena dapat menyimpan, menggunakan, dan menterjemahkan materi genetika melalui proses transkripsi dan sintesis protein. Informasi genetik ini dilindungi oleh mekanisme DNA repair dan diperbanyak melalui replikasi DNA. Banyak virus seperti HIV yang hanya memiliki RNA dan menggunakan transkripsi terbalik untuk membentuk DNA. RNA di ribosom mirip dengan enzim yang dapat mengkatalis reaksi kimia. Nukleosida dibuat dengan mengikat basa nukleat dan gula ribosa. Basa tersebut merupakan cincin heterosiklik yang mengandung nitrogen dan termasuk purin atau pirimidin. Nukleotida juga bertindak sebagai koenzim dalam reaksi transfer metabolik.

5. Koenzim dalam Metabolisme
    Metabolisme melibatkan susunan reaksi kimia yang banyak. Namun kebanyakan hanya melibatkan beberapa jenis reaksi dasar yang melibatkan transfer atom fungsional dan ikatannya dalam molekul. Beberapa zat kimia dapat membuat sel menggunakan sekumpulan kecil metabolisme intermediet untuk memindahkan sekumpulan zat kimia lain diantara reaksi yang berbeda. Zat kimia yang dapat membuat sel seperti itu disebut koenzim. Masing-masing reaksi transfer dibawa keluar oleh koenzim tertentu. Koenzim tersebut kemudian dibuat, digunakan, dan didaur ulang secara berkelanjutan.
Pusat koenzim disebut adenosina trifosfat (ATP) yang merupakan energi yang dapat digunakan oleh semua jenis sel. Nukleotida tersebut digunakan untuk mentransfer energi kimia diantara reaksi kimia yang berbeda. Hanya ada sedikit ATP di dalam sel, namun selalu beregenerasi. Tubuh manusia dapat menggunakan ATP seberat berat tubuhnya setiap hari. ATP bertindak sebagai jembatan antara katabolisme dan anabolisme. Katabolisme memecah molekul dan anabolisme menyatukannya. Reaksi katabolik membentuk ATP dan reaksi anabolik menggunakannya. ATP juga menjadi pembawa fosfat dalam reaksi fosforilasi.
Vitamin adalah komponen organik yang diperlukan dalam jumlah kecil yang tidak dapat dibuat oleh sel. Dalam nutrisi manusia, kebanyakan fungsi vitamin bertindak sebagai koenzim setelah dimodifikasi. Contoh, semua vitamin yang dapat larut dengan air bersifat fosforilasi atau dapat bergabung dengan nukleotida ketika dibutuhkan di dalam sel. Nikotinamida adenin dinukleotida (NAD+) yang merupakan derivatif dari vitamin B3 (niasin) adalah koenzim penting yang bertindak sebagai aseptor hidrogen. Ratusan tipe dehidrogenesis menghilangkan elektron dari substratnya dan mereduksi NAD+ menjadi NADH. Bentuk tereduksi dari koenzim ini kemudian merupakan substrat untuk semua reduktasi di dalam sel yang perlu mereduksi substratnya.

6. Mineral dan Kofaktor dalam Metabolisme
   Elemen anorganik berperan penting dalam metabolisme. Beberapa jenis zat anorganik sangat berlimpah seperti sodium dan potasium. Sekitar 99% dari massa mamalia terdiri dari elemen karbon, nitrogen, kalsium, sodium, klorin, potasium, hidrogen, fosfor, oksigen, dan sulfur. Komponen organik (protein, lipid, dan karbohidrat) mengandung mayoritas karbon dan nitrogen. Kebanyakan dari oksigen dan hidrogen muncul sebagai air.
Elemen anorganik yang melimpah bertindak sebagai elektrolit ion. Ion yang paling penting adalah sodium, potasium, kalsium, magnesium, klorida, fosfat, dan ion organik bikarbonat. Gradien ion dijaga supaya tepat dengan melewati membran sel dan menjaga tekanan osmotik dan pH. Ion juga penting untuk fungsi saraf dan otot sebagai potensial aksi di jaringannya. Potensial aksi diciptakan dengan menukar elektrolit diantara cairan ekstraseluler dan cairan sel. Elektrolit masuk dan keluar dari sel melalui protein di membran sel yang disebut kanal ion (ion channels). Contoh, kontraksi otot bergantung pada pergerakan kalsium, sodium, dan potasium melalui kanal ion di dalam membran sel dan tubulus T.
Logam transisi biasanya muncul sebagai elemen sisa di organisme. Seng dan zat besi yang paling melimpah diantara logam transisi. Logam tersebut digunakan dalam beberapa jenis protein sebagai kofaktor dan penting untuk aktivitas enzim seperti katalase dan protein pembawa oksigen (hemoglobin). Kofaktor logam diikat erat di beberapa tempat dalam protein. Meskipun kofaktor enzim dapat diubah selama proses katalis, kofaktor logam selalu kembali ke tempatnya semula setelah reaksi katalis selesai. Mikronutrien logam dapat diambil oleh organisme dengan transporter spesifik dan terikat untuk menyimpan protein, seperti feritin atau metalotionein ketika tidak digunakan.
2. Katabolisme dalam Metabolisme
       Katabolisme adalah sekumpulan proses metabolisme yang memecah molekul besar. Katabolisme juga termasuk memecah dan mengoksidasi molekul makanan. Tujuan reaksi katabolisme adalah untuk menyediakan energi dan komponen yang dibutuhkan oleh reaksi anabolik. Sifat reaksi katabolik berbeda di setiap organisme. Organisme dapat diklasifikasikan berdasarkan sumber energi dan karbonnya seperti yang terlihat pada gambar (tabel) dibawah. Molekul organik diperlukan sebagai sumber energi bagi organotrof, sedangkan litotrof menggunakan substrat anorganik dan fototrof menggunakan cahaya matahari sebagai energi kimia. Namun, semua perbedaan bentuk metabolisme bergantung pada reaksi redoks yang melibatkan transfer elektron dari molekul yang tereduksi seperti molekul organik, air, amonia, hidrogen sulfida, atau ion besi ke molekul akseptor seperti oksigen, nitrat, atau sulfat. Pada hewan, reaksi tersebut melibatkan molekul organik kompleks yang terpecah menjadi molekul sederhana seperti karbon dioksida dan air. Dalam organisme fotosintetik seperti tanaman dan sianobakteri, reaksi transfer elektron tidak menghasilkan energi, tetapi digunakan untuk menyimpan energi yang diterima dari cahaya matahari.
Metabolisme
Klasifikasi organisme berdasarkan metabolismenya

Reaksi katabolis yang paling umum pada hewan dapat dibagi menjadi tiga tahap. Pertama, molekul organik besar seperti protein, polisakarida, atau lipid dicerna menjadi komponen yang lebih kecil diluar sel. Kemudian, molekul yang lebih kecil itu diambil oleh sel dan mengubahnya menjadi molekul yang lebih kecil lagi, biasanya berupa asetil koenzim A (asetil-KoA), yang menghasilkan beberapa energi. Terakhir, asetil pada KoA teroksidasi menjadi air dan karbon dioksida di dalam siklus asam sitrat dan rantai transpor elektron. Proses tersebut menghasilkan energi yang disimpan dengan mereduksi koenzim NAD+ menjadi NADH.

1. Pencernaan
    Makromolekul seperti pati, selulosa, atau protein tidak dapat langsung diambil oleh sel dan harus dipecah menjadi unit yang lebih kecil sebelum dapat digunakan dalam metabolisme sel. Beberapa jenis enzim mencerna polimer tersebut. Enzim pencernaan tersebut salah satunya adalah protease yang mencerna protein menjadi asam amino dan hidrolase glikoseda yang mencerna polisakarida menjadi gula sederhana yang dikenal sebagai monosakarida.
Mikroba secara sederhana mensekresikan enzim pencernaan disekelilingnya. Sedangkan hewan hanya mensekresi enzim dari sel terdiferensiasi di usus. Asam amino atau gula dihasilkan oleh enzim ekstraseluler yang dipomba menuju sel oleh protein transpor aktif.

2. Energi dari Komponen Organik
   Katabolisme karbohidrat adalah proses memecah karbohidrat menjadi unit yang lebih kecil. Karbohidrat biasanya diambil oleh sel setelah dicerna menjadi monosakarida. Di dalam sel, jalur utama pemecahan adalah glikolisis yang merupakan proses mengubah gula (glukosa dan fruktosa) menjadi asam piruvat dan menghasilkan beberapa ATP. Asam piruvat digunakan sebagai penengah di beberapa jalur metabolik, namun kebanyakan diubah menjadi asetil-KoA dan masuk ke dalam siklus asam sitrat. Meskipun lebih banyak ATP yang dihasilkan oleh siklus asam sitrat, produk yang terpenting adalah NADH yang terbuat dari NAD+ yang telah teroksidasi. Proses oksidasi tersebut menghasilkan karbon dioksida sebagai produk sampingan (buangan). Dalam kondisi anaerobik, glikolisis memproduksi asam laktat melalui enzim laktat dehidrogenase yang mereoksidasi NADH menjadi NAD+ untuk digunakan kembali dalam glikolisis. Rute alternatif untuk pemecahan glukosa adalah jalur pentosa fosfat yang menguransi koenzim NADPH dan memproduksi gula pentosa seperti ribosa yang merupakan komponen gula dari asam nukleat.
Lemak dikatabolis dengan cara hidrolisis dan menghasilkan asam lemak dan gliserol. Gliserol masuk ke glikolisis dan asam lemak dipecah oleh beta oksidasi untuk menghasilkan asetil-KoA yang kemudian masuk ke siklus asam sitrat. Asam lemak menghasilkan lebih banyak energi melalui oksidasi dibandingkan karbohidrat karena struktur karbohidrat mengandung lebih banyak oksigen. Steroid juga dipecah oleh bakteri dengan proses yang mirip dengan beta oksidasi. Proses pemecahan tersebut melibatkan asetil-KoA, propionil-KoA, dan asam piruvat dalam jumlah yang signifikan. Hasil pemecahan tersebut juga dapat digunakan sebagai energi.
Asam amino salah satunya digunakan untuk mensintesis protein dan biomolekul lain, atau mengoksidasi urea dan karbon dioksida sebagai sumber energi. Jalur oksidasi dimulai dengan menghilangkan animo dengan transaminase. Amino kemudian masuk ke dalam siklus urea dan menghasilkan rangka karbon terdeaminasi di dalam siklus asam sitrat. Contoh, deaminasi glutamat menghasilkan α-ketoglutarate. Asam amino glukogenik juga dapat diubah menjadi glukosa melalui proses glukoneogenesis.
3. Transformasi Energi dalam Metabolisme
    1. Fosforilasi Oksidatif
   Dalam fosforilasi oksidatif, elektron dihilangkan dari molekul organik dan ditransfer ke oksigen, kemudian energi yang dihasilkan digunakan untuk membuat ATP. Proses ini dilakukan oleh eukariota dengan sekumpulan protein di membran mitokondria yang disebut rantai transpor elektron. Pada prokariota, protein ini ditemukan di membran sel bagian dalam. Protein tersebut menggunakan energi yang dihasilkan dengan melewatkan elektron dari molekul tereduksi seperti NADH menuju oksigen untuk memompa proton melewati membran.
Memompa proton keluar dari mitokondria menciptakan perbedaan konsentrasi proton di sekitar membran dan menghasilkan gradien elektrokimia. Gaya ini membawa proton kembali ke mitokondria melewati basa enzim yang disebut ATP sintase. Aliran proton membuat stalk subunit berputar dan menyebabkan daerah domain sintase yang aktif berubah bentuk dan fosforilat adenosin difosfat berubah menjadi ATP.

2. Energi dari Komponen Anorganik
    Kemolitotrof adalah salah satu jenis metabolisme yang ditemukan di prokariota dimana energi diperoleh dari oksidasi komponen anorganik. Organisme tersebut dapat menggunakan hidrogen, komponen sulfur yang tereduksi (seperti sulfida, hidrogen sulfida, dan tiosulfat), Besi (II) oksida, atau amonia sebagai sumber energi. Energi didapatkan dengan mengoksidasi komponen tersebut dengan akseptor elektron seperti oksigen atau nitrit. Proses mikrobial ini penting dalam siklus biogeokimia globat seperti asetogenesis, nitrifikasi, dan denitrifikasi. Selain itu, proses ini juga penting bagi kesuburan tanah.

3. Energi dari Cahaya Matahari
   Tumbuhan, sianobakteria, bakteri ungu, bakteri sulfur hijau, dan beberapa jenis protista mendapatkan energi dari cahaya matahari. Proses ini seringkali diikuti dengan pengubahan karbon dioksida menjadi komponen organik sebagai bagian dari fotosintesis. Sistem pengambilan energi dan fiksasi karbon dapat beroperasi secara terpisah pada prokariota. Bakteri ungu dan bakteri sulfur hijau dapat menggunakan cahaya matahari sebagai sumber energi dan dapat berpindah-pindah antara fiksasi karbon dan fermentasi komponen organik.
Pada banyak organisme, proses pengambilan energi matahari memiliki prinsip yang sama dengan fosforilasi oksidatif dimana melibatkan tempat penyimpanan energi sebagai gradien konsentrasi proton. Proton memacu gaya untuk mengendalikan sintesis ATP. Elektron diperlukan untuk mengendalikan rantai transpor elektron yang datang dari protein pembawa cahaya yang disebut pusat reaksi fotosintetik atau rhodopsin. Pusat reaksi pada tumbuhan dan sianobakteria terbagi menjadi dua jenis berdasarkan jenis pembawa pigmen fotosintetik. Kebanyakan bakteri fotosintetik hanya memiliki satu jenis.
Pada tumbuhan, ganggang, dan sianobakteria, fotosistem II menggunakan energi cahaya untuk menghilangkan elektron dari air dan menghasilkan oksigen sebagai produk residu (buangan). Elektron kemudian mengalir ke sitokrom b6f kompleks yang menggunakan energinya untuk memompa proton melewati membran tilakoid di dalam kloroplas. Proton tersebut kembali melalui membran setelah sebelumnya mengendasilkan ATP sintase. Elektron kemudian mengalir melewati fotosistem I dan salah satu elektronnya digunakan untuk mereduksi koenzim NADP+ untuk digunakan di siklus Calvin atau didaur ulang untuk pembentukan ATP berikutnya.
4. Anabolisme dalam Metabolisme
      Anabolisme adalah sekumpulan proses metabolik konstruktif dimana energi yang dihasilkan oleh katabolisme digunakan untuk mensintesis molekul kompleks. Umumnya, molekul kompleks menyusun struktur sel dan membentuk prekusor sedikit demi sedikit. Anabolisme terdiri dari tiga tahap. Pertama, produksi prekusor seperti asam amino, monosakarida, isoprenoid, dan nukleotida. Kedua, prekusor tersebut diaktifkan menjadi bentuk reaktif dengan menggunakan energi dari ATP. Ketiga, dilakukan perakitan prekusor hingga menjadi molekul kompleks seperti protein, polisakarida, lipid, dan asam nukleat.
Cara membentuk molekul di dalam sel berbeda-beda pada setiap organisme. Makhluk hidup autotrof seperti tumbuhan dapat membentuk molekul organik kompleks (seperti polisakarida dan protein) di dalam sel dari molekul sederhana seperti karbon dioksida dan air. Sedangkan makhluk hidup heterotrof memerlukan substansi yang lebih kompleks (seperti monosakarida dan asam amino) untuk memproduksi molekul kompleks. Lebih lanjut, organisme dapat diklasifikasikan berdasarkan sumber energi utama yaitu fotoautotrof dan fotoheterotrof yang mendapatkan energi dari cahaya dan kemoautotrof dan kemoheterotrof yang mendapatkan energi dari reaksi oksidasi anorganik.

1. Fiksasi Karbon
    Fotosintesis adalah sintesis karbohidrat dengan sinar matahari dan karbon dioksida (CO2). Dalam tumbuhan, sianobakteria, dan alga, fotosintesis oksigenik memecah air dengan oksigen sebagai produk buangan. Proses ini menggunakan ATP dan NADPH yang diproduksi oleh pusat reaksi fotosintetik untuk mengubah CO2 menjadi gliserat 3-fosfat yang kemudian diubah menjadi glukosa. Reaksi fiksasi karbon ini dilakukan oleh enzim RuBisCO sebagai bagian dari siklus Calvin – Benson. Tiga jenis fotosintesis terjadi pada tumbuhan yakni fiksasi karbon C3, fiksasi karbon C4, dan fotosintesis CAM. Ketiga jenis tersebut dibedakan berdasarkan jalur karbon dioksida menuju siklus Calvin. Tanaman C3 langsung memasang CO2, sedangkan fotosintesis C4 dan CAM menggabungkan CO2 ke komponen lain terlebih dahulu sebagai bentuk adaptasi dari intensitas cahaya matahari dan kondisi kering.
Pada prokariot fotosintetik, mekanisme fiksasi karbon lebih berbeda. Karbon dioksida dapat langsung dipasang oleh siklus Calvin – Benson (kebalikan dari siklus asam sitrat) atau karboksilasi dari asetil-KoA. Prokariot kemoautotrof juga memasang CO2 melalui siklus Calvin – Benson, namun energi yang digunakan untuk mengendalikan reaksi berasal dari komponen anorganik.

2. Karbohidrat dan Glikan
    Pada anabolisme karbohidrat, asam organik sederhana dapat diubah menjadi monosakarida (seperti glukosa) kemudian digunakan untuk merakit polisakarida (seperti pati). Generasi glukosa yang berasal dari komponen seperti piruvat, asam laktat, gliserol, gliserat 3-fosfat, dan asam amino disebut glukoneogenesis. Glukoneogenesis mengubah piruvat menjadi glukosa-6-fosfat melalui serangkaian intermediet, banyak diantaranya yang dibagikan dengan glikolisis. Namun, jalur ini tidak sesederhana glikolisis yang berjalan terbalik. Beberapa langkah dikatalis oleh enzim non-glikolitik. Ini diperlukan untuk membentuk formasi dan memecah glukosa.
Meskipun lemak menjadi jalan umum untuk menyimpan energi, dalam vertebrata (seperti manusia), asam lemak tidak dapat diubah menjadi glukosa melalui proses glukoneogenesis. Organisme tersebut juga tidak dapat mengubah asetil-KoA menjadi piruvat. Tumbuhan dapat melakukannya, namun hewan tidak. Akibatnya, setelah menderita kelaparan jangka panjang, vertebrata memproduksi badan keton dari asam lemak untuk menggantikan lemak di dalam jaringan seperti otak yang tidak bisa memetabolis asam lemak. Pada organisme lain seperti tumbuhan dan bakteria, masalah metabolik ini terselesaikan dengan menggunakan siklus glioksilat. Siklus glioksilat memotong tahapan dekarboksilasi dalam siklus asam sitrat dan mengubah asetil-KoA menjadi osaloasetat yang dapat digunakan untuk memproduksi glukosa.
Polisakarida dan glikan dibuat oleh penambahan monosakarida secara berurutan oleh glikosiltransferase dari gula fosfat reaktif (seperti uridin difosfat glukosa / UDF-glukosa) menuju akseptor hidroksil. Semua grup hidroksil dapat dijadikan akseptor, sehingga polisakarida yang terbentuk dapat mempunyai struktur lurus atau bercabang. Polisakarida yang terbentuk memiliki struktur dan fungsi metabolik tersendiri, atau ditransfer ke lipid dan protein dengan bantuan enzim oligosakariltransferase.

3. Asam Lemak, Isoprenoid, dan Steroid
   Asam lemak dibuat oleh asam lemak sintase yang melakukan polimerisasi dan mereduksi unit asetil-KoA. Rantai asil di dalam asam lemak diperpanjang oleh siklus reaksi yang menambahkan asil, mereduksinya menjadi alkohol, mendehidrasikannya menjadi sekelompok alkana, dan kemudian direduksi lagi menjadi alkana. Enzim dari biosintesis asam lemak terbagi menjadi dua kelompok: Protein tipe I pada hewan dan fungi (jamur) dan enzim tipe II pada plastida tumbuhan dan bakteri.
Terpena dan isoprenoid adalah kelompok besar lipid yang membentuk sebagian besar produk tumbuhan. Komponen tersebut dibuat oleh perakitan dan modifikasi isoprena yang didapat dari prekursor reaktif isopentenil pirofosfat dan dimetilalil pirofosfat. Prekursor tersebut dibuat dengan cara yang berbeda. Pada hewan dan fungi, jalur mevalonat memproduksi komponen tersebut dari asetil-KoA. Sedangkan pada tumbuhan dan bakteri menggunakan piruvat dan gliseraldehid 3-fosfat sebagai substrat. Reaksi penting yang menggunakan isoprena aktif adalah biosintesis steroid. Isoprena akan bergabung bersama untuk memproduksi squalen dan membentuk lanosterol. Lanosterol dapat diubah menjadi steroid lain seperti kolesterol dan ergosterol.

 http://hedisasrawan.blogspot.co.id/2015/05/metabolisme-artikel-lengkap.html

4. Protein
   Kemampuan setiap organisme untuk mensintesis 20 macam asam amino bervariasi. Kebanyakan bakteri dan tumbuhan dapat mensintesis semuanya, sedangkan mamalia hanya dapat mensintesis sebelas asam amino non-esensial sehingga sembilan asam amino esensial harus didapatkan dari makanan. Beberapa parasit sederhana seperti bakteri Mycoplasma pneumoniae, tidak bisa mensintesis asam amino dan mendapatkannya langsung dari inangnya. Semua asam amino disintesis melalui intermediet dalam glikolisis, siklus asam sitrat, atau jalur pentosa fosfat. Sintesis asam amino bergantung pada formasi asam alfa-keto yang tepat dan melakukan transaminasi untuk membentuk sebuah asam amino.
Asam amino membentuk protein dengan bergabung bersama menjadi rantai peptida. Setiap protein memiliki susunan asam amino yang berbeda yang disebut struktur primer. Bagaikan semua huruf yang dapat dirangkai menjadi kata-kata yang berbeda, asam amino juga dapat melakukan kombinasi untuk membentuk banyak variasi protein. Protein yang dibuat oleh asam amino dapat diaktivasi dengan mengikatnya dengan molekul RNA transfer melalui ikatan ester. Prekursor tRNA diproduksi dalam reaksi ATP. tRNA menjadi substrat untuk ribosom, yang kemudian menjadi asam amino dengan berikatan dengan rantai protein dan menggunakan informasi dari mRNA.

5. Sintesis Nukleotida
    Nukleotida tersusun dari asam amino, karbon dioksida, dan asam format yang menggunakan energi metabolik dalam jumlah besar. Purin disintesis sebagai nukleosida (basa yang terikat dengan ribosa). Baik adenin dan guanin tersusun dari prekursor nukleosida inosin monofosfat yang disintesis menggunakan atom dari asam amino glisin, glutamin, dan asam aspartik. Pirimidin disintesis dari basa orotat yang terbentuk dari glutamin dan aspartat. 
5. Metabolisme Xenobiotik dan Redoks
     Semua organisme secara konstan membedah komponen yang tidak dapat digunakan sebagai makanan dan berbahaya jika masuk ke dalam sel. Komponen yang berpotensi merusak tersebut disebut xenobiotik. Xenobiotik seperti obat sintetis, racun alami, dan antibiotik didetoksifikasi oleh sekumpulan enzim metabolisme xenobiotik. Pada manusia, enzim termasuk adalah sitokrom P450 oksidase, UDP-glukuronososiltransferase, dan glutathione S-transferase. Sistem enzim ini bekerja dengan tiga fase. Pertama, xenobiotik dioksidasi. Kedua, zat konjugat yang larut dengan air digabungkan menjadi molekul. Ketiga, xenobiotik larut air yang telah termodifikasi dipompa keluar dari sel dan organisme multiseluler akan memetabolismenya sebelum diekskresi. Dalam ekologi, reaksi ini sangat penting untuk membiodegradasi polutan oleh mikroba dan membioremediasi tanah terkontaminasi atau tumpahan minyak.
6. Aturan dan Kontrol Metabolisme
     Suasana lingkungan di kebanyakan organisme dapat berubah secara konstat. Sehingga reaksi metabolisme harus diatur untuk menyesuaikan kondisi dengan sel. Kondisi tersebut disebut homeostasis. Regulasi metabolik juga membuat organisme dapat merespon sinyal dan berinteraksi dengan lingkungannya. Terdapat dua konsep yang penting untuk memahami bagaimana jalur metabolik dikontrol. Pertama, regulasi enzim di dalam jalur metabolik yang dapat meningkat dan berkurang bergantung dengan sinyal yang diterima. Kedua, kontrol diberikan kepada enzim supaya dapat merubah aktivitasnya pada jalur metabolik. Contoh, sebuah enzim dapat berubah total dalam aktivitasnya (sangat diatur) namun jika perubahan tersebut memiliki efek kecil pada aliran di jalur metabolik, maka enzim tersebut tidak dilibatkan dalam pengaturan jalur metabolik.
Terdapat beberapa tingkatan dalam regulasi metabolik. Pada regulasi intrinsik, jalur metabolik melakukan regulasi dengan sendirinya untuk merespon dan merubah tingkatan substrat atau produk. Regulasi ekstrinsik melibatkan sebuah sel pada organisme multiseluler yang telah menerima sinyal dari sel lain untuk mengubah metabolisme. Pengiriman sinyal tersebut melibatkan fosforilasi protein.
Contoh kontrol ekstrinsik yang paling mudah dimengerti adalah pengaturan metabolisme glukosa oleh hormon insulin. Insulin diproduksi sebagai respon peningkatan kadar gula darah. Hormon akan berikatan dengan reseptor insulin pada sel dan kemudian mengaktifkan protein kinase. Hal ini menyebabkan sel mengambil glukosa dan mengubahnya menjadi asam lemak dan glikogen. Metabolisme glikogen dikontrol oleh fosforilase dan glikogen sintase. Insulin memacu sintesis glikogen dengan mengaktifkan protein fosfatase.
7. Evolusi Metabolisme
      Jalur utama metabolisme seperti glikolisis dan siklus asam siklat ada di semua makhluk hidup dan nenek moyang semua makhluk hidup. Nenek moyang semua makhluk hidup adalah prokariota dan metanogen yang memiliki metabolisme asam amino, nukleotida, karbohidrat, dan lipid. Jalur metabolisme yang hampir tidak berubah sepanjang evolusi ini dikarenakan jalur ini adalah jalur yang memproduksi produk akhir dengan cara yang paling efisien. Mutasi menyebabkan perubahan pada efisiensi metabolisme.
Evolusi juga dapat menyebabkan kehilangan fungsi metabolik. Contoh, beberapa parasit tidak dapat memetabolisme asam amino, nukleotida, dan karbohidrat sehingga harus didapatkan dari inangnya.
8. Sejarah Penelitian Metabolisme
      Istilah “metabolisme” adalah turunan dari bahasa Inggris metabolism yang berasal dari bahasa Yunani Μεταβολισμός (Metabolismos) yang berarti “berubah”. Dokumen pertama yang membahas metabolisme dibuat oleh Ibn al-Nafis pada tahun 1260 masehi dengan judul Al-Risalah al-Kamiliyyah fil Siera al-Nabawiyyah (Risalah Kamil pada Biografi Nabi) yang didalamnya terdapat kalimat “Baik tubuh dan bagiannya adalah tempat berkelanjutan bagi pemecahan dan makanan, jadi mereka pasti menjalani perubahan permanen”. Sejarah penelitian ilmiah tentang metabolisme terbentang selama beberapa abad dan telah berubah dari meneliti bagian dalam hewan pada penelitian awal menjadi penelitian reaksi metabolik pada individu dalam biokimia modern. Percobaan pertama pada metabolisme manusia dipublikasikan oleh Santorio Santorio pada tahun 1614 dalam bukunya yang berjudul Ars de statica medicina. Dia menjelaskan hasil penimbangan berat badannya sebelum dan sesudah makan, tidur, bekerja, melakukan hubungan s3ksual, puasa, minum, dan buang air kecil. Dia menemukan bahwa kebanyakan makanan yang dia makan hilang melalui sesuatu yang ia sebut “pengeluaran tidak sadar”.
Pada studi awal, mekanisme proses metabolik belum teridentifikasi. Pada abad ke-19, ketika Louis Pasteur mempelajari fermentasi gula menjadi alkohol dengan ragi, ia menyimpulkan bahwa fermentasi mengkatalis substansi dalam sel ragi. Dia menulis bahwa “fermentasi alkohol memiliki korelasi dengan kehidupan dan organisme di dalam sel ragi, bukan kematian atau pembusukan sel”. Penelitian ini, sejalan dengan publikasi Friedrich Wöhler pada tahun 1828 tentang sintesis kimia pada urea dan tercatat sebagai komponen organik pertama yang disiapkan dari prekursor anorganik. Ini terbukti bahwa komponen organik dan reaksi kimia yang ditemukan di dalam sel tidak berbeda dengan prinsip kimia lain.
Penelitian pertama tentang enzim dilakukan pada awal abad ke-20 oleh Eduard Buchner yang memisahkan studi reaksi kimia metabolisme dari studi biologi sel. Ini menjadi awal dari biokimia. Pengetahuan tentang biokimia berkembang pesat pada awal abad ke-20. Salah satu orang yang paling berkontribusi terhadap biokimia adalah Hans Krebs yang juga memberikan kontribusi besar bagi studi metabolisme. Dia meneliti siklus urea dan kemudian siklus asam sitrat dan siklus glioksilat bersaa dengan Hans Kornberg. Penelitian biokimia modern sangat didukung oleh perkembangan teknik penelitian seperti kromatografi, difraksi sinar X, spektroskopi NMR, penandaan radioisotop, mikroskop elektron, dan simulasi dinamika molekuler.

Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan


Pertumbuhan adalah proses kenaikan volume yang bersifat irreversibel (tidak dapat balik), dan terjadi karena adanya pertambahan jumlah sel dan pembesaran dari tiap-tiap sel. Pada proses pertumbuhan biasa disertai dengan terjadinya perubahan bentuk. Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif.

Perkembangan adalah proses menuju dewasa. Proses perkembangan berjalan sejajar dengan pertumbuhan. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan merupakan proses yang tidak dapat diukur. Dengan kata lain, perkembangan bersifat kualitatif, tidak dapat dinyatakan dengan angka.
Organisme disebut telah dewasa apabila telah mampu berkembang biak secara generatif. Pada tumbuhan, hal itu ditandai dengan terbentuknya bunga. Sedang pada manusia dan mamalia lainnya ditandai dengan telah berkembangnya gonade yang menghasilkan sel-sel kelamin (gamet). Pada pria ditandai dengan dimulainya produksi sel sperma oleh testis, dan pada wanita menghasilkan ovum (sel telur) yang dibentuk di ovarium.

Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan

Pada tanaman, pertumbuhan dimulai dari proses perkecambahan biji. Perkecambahan dapat terjadi apabila kandungan air dalam biji semakin tinggi karena masuknya air ke dalam biji melalui proses imbibisi. Apabila proses imbibisi sudah optimal, dimulailah perkecambahan.
Struktur yang pertama muncul, yang menyobek selaput biji adalah radikula yang merupakan calon akar primer. Radikula adalah bagian dari hipokotil. Pada bagian ujung sebelah atas terdapat epikotil (calon batang). Berdasar letak kotiledonnya, ada dua jenis perkecambahan yaitu tipe epigeal, dan tipe hipogeal.
pertumbuhan dan perkembangan
Perkecambahan tipe hipogeal
perumbuhan dan perkembangan
Perkecambahan tipe epigeal

Pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder

Biji yang sudah berkecambah akan segera diikuti oleh pertumbuhan primer karena pada pucuk dan ujung akar terdapat jaringan yang bersifat meristematik (selalu membelah). Pemanjangan ujung akar dan ujung batang tersebut disebut pertumbuhan primer. Pada tumbuhan dikotil terdapat jaringan kambium yang merupakan meristem sekunder akan menyebabkan terjadinya pertumbuhan sekunder (membesar). Kambium akan membelah ke arah luar membentuk kulit kayu (floem), dan membelah ke arah dalam membentuk kayu (xilem). Pada monokotil tidak terdapat kambium sehingga hanya mengalami pertumbuhan primer saja. Pertumbuhan primer dan sekunder berlangsung terus menerus selama tumbuhan tersebut hidup.

Faktor-Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan

Pertumbuhan pada tumbuhan dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu:

a.    Faktor luar

Faktor luar adalah materi atau hal-hal yang terdapat diluar tanaman yang berdampak pada tanaman itu, baik secara langsung ataupun tidak langsung. Termasuk ke dalam faktor luar adalah cahaya, temperatur, air, garam-garam mineral, iklim, gravitasi bumi, dan lain-lain.
1. Nutrisi
Tumbuhan memerlukan unsur mineral dengan jumlah tertentu. Unsur yang diperlukan dalam jumlah banyak disebut unsur makro, sedangkan unsur yang diperlukan dalam jumlah sedikit disebut unsur mikro.
2. Cahaya
Cahaya mutlak diperlukan oleh semua tumbuhan hijau untuk melakukan fotosintesis, tetapi pengaruhnya terhadap pertumbuhan perkecambahan tumbuhan adalah menghambat, karena cahaya dapat menyebabkan terurainya auxin sehingga dapat menghambat pertumbuhan. Hal ini dapat dibuktikan apabila kita meletakkan dua kecambah, yang satu di tempat gelap dan yang lain di tempat terang. Dalam jangka waktu yang sama, kecambah di tempat gelap tumbuh lebih cepat tetapi tidak normal. Pertumbuhan yang amat cepat di dalam gelap ini disebut etiolasi.
pertumbuhan dan perkembangan
Pot kiri adalah perkecambahan normal, sedangkan sebelah kanan perkecambahan yang mengalami etiolasi
Pada tumbuhan terdapat pigmen yang disebut fitokrom, yang berfungsi mengontrol pertumbuhan dan perkembangan kloroplas, sintesis klorofil, pembentukan hormon tumbuhan (misalnya giberelin), dan pengaturan posisi daun terhadap sinar matahari. Selain itu, fitokrom berpengaruh juga terhadap fotoperiodisme, yaitu pengaruh lamanya pengaruh pencahayaan terhadap pertumbuhan dan pembentukan bunga.
Berdasarkan panjang dan intensitas penyinaran, tumbuhan dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu:
  • Tumbuhan berhari pendek (shortday plant) : Berbunga dan berbuah bila periode penyinaran lebih pendek daripada periode kritis. Contohnya: strawberry, dahlia, aster, dan krisatinum.
  • Tumbuhan berhari panjang (longday plant) : berbunga dan berbuah bila periode penyinaran lebih panjang daripada periode kritis. Contohnya: bayam selada, gandum, dan kentang.
  • Tumbuhan netral (dayneutral plant) : Tidak dipengaruhi oleh lamanya periode penyinaran. Contoh: mawar, anyer, dan bunga matahari.
3. Suhu
Secara umum, suhu akan berpengaruh terhadap kerja enzim. Bila suhu terlalu tinggi, enzim akan rusak,  dan bila suhu terlalu rendah enzim menjadi tidak aktif.
4. Kelembaban atau kadar air
Sampai pada batas-batas tertentu, makin tinggi kadar air, pertumbuhan akan makin cepat. Karena lebih banyak kadar air yang diserap dan lebih sedikit yang diuapkan, akan menyebabkan pembentangan sel-sel, dengan demikian sel-sel lebih cepat mencapai ukuran maksimalnya.

b.    Faktor dalam

Selain faktor genetik, yang termasuk faktor-faktor dalam adalah hormon-hormon yang terlibat dalam pertumbuhan tanaman. Hormon merupakan substansi yang dihasilkan oleh tumbuhan, biasanya dalam jumlah yang sangat sedikit yang berfungsi secara fisiologis mengendalikan arah dan kecepatan tumbuh bagian-bagian dari tumbuhan.
Berikut ini adalah macam-macam hormon pada tumbuhan beserta fungsinya:
  • Auksin : Auksin dibentuk oleh ujung batang dan ujung akar. Auksin yang dihasilkan oleh ujung batang akan mendominasi pertumbuhan batang utama, sehingga pertumbuhan cabang relatif sedikit. Keadaan ini dikenal dengan istilah dominansi apikal (apical dominance). Dengan memotong ujung batang, dominansi apikal akan hilang, sehingga pertumbuhan cabang-cabang batang berjalan dengan baik. Auksin dapat terurai bila terkena cahaya. Bila suatu koleoptil dikenai cahaya dari samping, maka bagian koleoptil yang terkena cahaya auksinnya akan terurai sehingga pertumbuhannya lebih lambat daripada bagian koleoptil yang tidak terkena cahaya. Akibatnya koleoptil akan tumbuh membelok ke arah datangnya sinar.
  • Giberelin : Hormon ini berfungsi mengatur pemanjangan batang (ruas batang), juga pertumbuhan pucuk dan pembentukan buah. Secara umum fungsi giberelin adalah untuk merangsang pertumbuhan meraksasa dan terbentuknya buah tanpa biji (partenokarpi).
  • Sitokinin : Hormon tumbuhan ini mempengaruhi pertumbuhan, pengaturan pembelahan sel, dan pemanjangan sel. Konsentrasi sitokinin dan auksin yang seimbang merupakan hal yang sangat penting dalam pertumbuhan tanaman. Sitokinin sendiri tampaknya mempunyai peranan dalam memperpanjang usia jaringan.
  • Asam Absisat (= dormin) : Asam absisat ditemukan pada umbi-umbian dan biji-biji yang dorman, beberapa jenis buah-buahan, daun, dan jaringan tumbuhan lain. Secara fungsi asam absisat adalah mempercepat penuaan daun, merangsang pengguguran daun, dan memperpanjang masa dormansi (menghambat perkecambahan biji).
  • Gas etilen : Buah yang sudah tua menghasilkan gas etilen yang dianggap sebagai hormon yang dapat mempercepat pemasakan buah yang masih mentah. Gas etilen meningkatkan respirasi sehingga buah yang asalnya keras dan masam, menjadi empuk dan berasa manis.
  • Kalin: Kalin adalah hormon yang merangsang pembentukan organ tubuh. Berdasarkan organ yang dibentuknya, kalin dibedakan atas:
    • Kaulokalin : merangsang pembentukan batang
    • Rhyzokalin : merangsang pembentukan akar. Sekarang telah diketahui bahwa rhyzokalin identik dengan vitamin B1 (thiamin)
    • Filokalin : merangsang pembentukan daun
    • Antokalin : merangsang pembentukan bunga
  • Asam traumalin : Batang atau akar tumbuhan dapat mengalami luka. Tumbuhan memiliki kemampuan untuk memperbaiki bagian yang luka, disebut daya restitusi atau regenerasi. Peristiwa ini terjadi dengan bantuan hormon luka atau kambium luka atau asam traumalin. Lukaluka yang terjadi dapat tertutup kembali dengan membentuk jaringan kalus dan jaringan yang rusak dapat diganti dengan yang baru. Bahkan dari luka pada bagian tertentu dari tubuh tumbuhan dapat tumbuh tunas baru.
 http://biologimediacentre.com/pertumbuhan-dan-perkembangan-1-pertumbuhan-dan-perkembangan-pada-tumbuhan/

Bioteknologi konvensional


                                               BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL


      Bioteknologi konvensional adalah semua produk bioteknologi yang menggunakan mikroorganisme untuk menghasilkan produk dan jasa, misalnya mikroorganisme yang digunakan adalah jamur maupun bakteri yang berperan dalam menghasilkan enzim – enzim tertentu untuk melakukan proses metabolisme agar didapatkan produk yang diinginkan dan bermanfaat bagi umat manusia. Bioteknologi konvensional tidak menggunakan teknik rekayasa genetika sama sekali.
[bioteknologi%2520konvensional%255B4%255D.jpg]

                                            CONTOH BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL
Ada banyak sekali produk bioteknologi konvensional yajng sering kita gunakan sehari – hari. berikut ini daftar contoh bioteknologi konvensional dilengkapi dengan bahan yang dibutuhkan dan jenis mikroorganismenya :

1. Tempe dibuat menggunakan Kedelai dengan memanfaatkan Rhizopus oligosporus
2. Tauco dibuat menggunakan Kedelai dengan memanfaatkan Aspergillus oryzae
3. Kecap dibuat menggunakan Kedelai dengan memanfaatkan Aspergillus soyae
4. Oncom dibuat menggunakan Bungkil kacang dengan memanfaatkan Monillia sitophilia
5. Yoghurt dibuat menggunakan susu dengan memanfaatkan Streptococcus thermophilus 
6. Yoghurt dibuat menggunakan Susu dengan memanfaatkan Lactobacillus vulgaris
7. Keju dibuat menggunakan Susu dengan memanfaatkan Lactobacillus vulgaris
8. Keju dibuat menggunakan Susu dengan memanfaatkan Lactobacillus lactis
9. Mentega dibuat menggunakan Susu dengan memanfaatkan Streptococcus lactis
10. Asinan dibuat menggunakan Kubis dengan memanfaatkan Lactobacillum plantarum 

                                     MANFAAT BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL
     Ada banyak sekali manfaat yang di dapatkan dari produk bioteknologi konvensional dalam kehidupan sehari – hari kita. berikut ini beberapa manfaat dari bioteknologi konvensional :
1. Meningkatkan kandungan gizi dari hasil produk bioteknologi berupa makanan dan minuman karena telah terjadi perubahan kandungan zat dari bahan makanan tersebut.
2. dapat memunculkan sumber makanan baru  yang sangat bermanfaat misalnya air kelapa tua dapat dijadikan produk nata de coco. Kedelai digunakan untuk membuat makanan kecap.
3. membuat makanan menjadi lebih tahan lama dari sebelumnya. contoh produknya adalah asinan yang bisa bertahan lebih lama dibandingkan bila tidak diasinkan.
4. Dapat meningkatkan pendapatan per kapita. Masyarakat yang paham cara membuat nata de coco dapat memasarkan produkny hasil olahan air kelapa tua ini menjadi uang yang lebih bernilai tinggi.

Bakteri aerob dan anaerob

                    Bakteri aerob dan anaerob

    Bakteri aerob adalah jenis bakteri yang membutuhkan oksigen untuk memenuhi kebutuhan hidupnya seperti untuk pertumbuhan, respirasi, dan bereproduksi. Begitu pentingnya oksigen bagi mereka maka pada lingkungan tanpa oksigen jenis bakteri ini akan mengalami kematian.
 

Contoh bakteri aerob sangat banyak hidup di sekitar manusia baik itu yang menguntungkan maupun yang merugikan manusia. Contoh bakteri aerob antara lain : Nitrococcus, Nitrosomonas, Nitrobacter, Bacillus, Mycobacterium tubercolusis, Nocardia, Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus

a. Nitrococcus
    Bakteri nitrococcus adalah bakteri yang sering dijumpai di tanah karena perannya dalam menjaga kesuburan tanah, bakteri ini termasuk bakteri nitrit, Amfitrik, memiliki metabolisme berbasis oksigen.

b. Nitrosomonas
    Bakteri nitrosomonas sangat penting dalam proses nitrifikasi untuk memperoduksi ion nitrat yang sangat diperlukan oleh tanaman.

bakteri aerob

c Nitrobacter
   Bakteri tipe ini berperan dalam mengubah nitrite menjadi nitrate.

d. Bacillus
    Bakteri bacillus termasuk golongan bakteri gram positif dan mampu hidup pada suhu tinggi hingga 75 derajat celcius. Bakteri bacillus sudah dimanfaatkan dalam membentuk enzim di dalam obat – obatan medis.

e. Mycobacterium tuberculosis
    Bakteri ini mudah dikenali karena adanya lapisan lilin pada dinding selnya, bakteri ini hidup pada bagian paru – paru mamalia karena memiliki kandungan oksigen tinggi. Walaupun menyebabkan penyakit tetapi bakteri ini dapat dihambat pertumbuhannya karena reproduksinya yang lama yakni 15 jam sekali.

f. Nocardia
   Bakteri jenis ini biasanya hidup pada rongga mulut manusia dan mempengaruhi kesehatan paru – paru dan seluruh tubuh manusia.

g. Pseudomonas aeruginosa
    Bakteri Pseudomonas termasuk golongan bakteri gram negatif. Bakteri ini terlihat sebagai bakteri tunggal, berpasangan, dan terkadang membentuk rantai yang pendek, katalase positif, oksidase positif, tidak mampu memfermentasi tetapi dapat mengoksidasi glukosa/karbohidrat lain, tidak berspora, tidak mempunyai selubung (sheat) dan mempunyai flagel monotrika (flagel tunggal pada kutub) sehingga selalu bergerak, membentuk biofilm untuk membantu kelangsungan hidupnya saat membentuk koloni pada paru-paru manusia, Koloni yang dibentuk halus bulat dengan warna fluoresensi yang kehijau-hijauan.

h. Staphylococcus
    Bakteri jenis ini hidup pada suhu ruangan yaitu 20-30 derajat celcius, ciri – ciri bakteri staphylococcus adalah tubuhnya yang mengkilat dan menghasilkan pigen warna putih sampai kuning gelap, bakteri ini juga menghasilkan enzim katalase untuk mengubah hidrogen peroksida menjadi air dan oksigen.

            Bakteri anaerob adalah jenis bakteri yang suka hidup pada  lingkungan yang tidak mengandung oksigen, oleh karena itu biasanya bakteri jenis ini hanya hidup pada lingkungan tertutup seperti pada gusi, rahang, tenggorokan, sinus, telinga, tonsil. Terdapat 2 tipe bakteri an aerob yaitu :

1. Anaerob obligatif yaitu tipe bakteri yang mengganggap bahwa oksigen adalah racun baginya sehingga terkena oksigen dapat menyebabkan kematian.
2. Anaerob fakultatif adalah tipe bakteri yang mampu bertahan hidup dengan kondisi ada maupun tidak ada oksigen. Oksigen sama sekali tidak mempengaruhi kehidupannya melainkan tidak juga membutuhkan oksigen untuk bertahan hidup.

Contoh bakteri anaerob diantaranya adalah bakteri  : Clostridium tetani, Micrococcus denitrificans, Clostridium botulinum, Shigella, Escherichia coli, Neiserria gonorrhea,Lactobacillus, Salmonella, Micrococcus denitrificans, Staphylococcus pyogenes.


a. Clostridium tetani
Bakteri ini adalah penyebab penyakit tetanus yang sangat mematikan terutama karena penularannya lewat luka pada tubuh . Bakteri ini termasuk gram positif dan dapat membenrukt spora untuk bertahan hidup.
b. Micrococcus denitritificans
Bakteri ini berperan dalam proses denitrifikasi (karena oksigen dalam tanah berkurang) yaitu nitrat direduksi sehingga terbentuk nitrit dan akhirnya menjadi amoniak yang tidak dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan. Kerugiannya : memecah  nitrat menjadi nitrogen sehingga mengurangi kesuburan tanah.

bakteri anaerob

c. Clostridium botulinum
    Bakteri ini bersifat racun yang mematikan, kemampuannya begitu menakutkan karena dapat memproduksi racun syaraf yang kuat, racun ini dapat bertambah banyak pada makanan yang di panaskan tidak sempurna. Bakteri clostridium dapat membentuk spora dan dapat bertahan pada suhu yang tinggi
.
d. Shigella
    Bakteri ini adalah penyebab penyakit disentri, penularan bakteri terjadi melalui makanan dan minuman yang masuk ke mulut yang tidak steril. Gejala penyakit disentri adalah diare, mual, muntah, demam, perut kembung, sembelit.

e. Escherichia coli
    Escherichia coli termasuk bakteri gram negatif dan hidup pada saluran usus besar manusia, bila jumlahnya berlebih dapat menyebabkan penyakit typhus, disentri, penyakit cacing, kolera.

f. Neiserria gonorrhea
   Bakteri ini termasuk gram negatif hidup secara koloni dan berukuran sangat kecil, bakteri ini bersifat patogen bagi manusia. Walaupun demikian bakteri ini mudah mati dengan pengeringan, pemanasan, desinfektan, dan sinar matahari.

g. lactobacillus
    Bakteri lactobacillus termasuk gram positif fungsinya untuk memecah protein, karbohidrat, dan lemak yang ada pada makanan, biasanya bakteri ini digunakan untuk penentalan dan fermentasi makanan. Bakteri ini juga bisa hidup pada rongga mulut dan usus tanpa mengganggu kesehatan manusia.

h. Salmonella
    Bakteri salmonella termasuk gram negatif yang menjadi penyebab penyakit typhus, paratifus, foodborne.

i. Micrococcus denitrificans
   Bakteri ini hidup pada lahan yang kaya zat nitrat tetapi miskin oksigen. Bakteri ini menguraikan zat HNO3 menjadi NH3 dan O2.

j. Staphilococcus pyogenes
   Bakteri Staphylococcus pyogenes memiliki bentuk coccus, tidak dapat membentuk spora, termasuk gram positof, tidak dapat bergerak, menghasilkan exotoxin dan mampu bertahan hidup pada lingkungan yang buruk sekalipun.

Rabu, 07 Desember 2016

BIODATA


BIODATA



Nama                                     : Devi Faiha Febriani
NPM                                      : 2119160012
Tkt/Kls                                   : 1B
Perti/Prodi                              : Biologi
Agama                                   : Islam
Hobby                                    : Volly
Status                                     : -
Motto Hidup                          : Pengetahuan adalah kekuatan
Alamat Rumah                       : tunggilis
Tlp/HP                                   : 085860090270
Email                                     : devifaihaf@yahoo.com
Web/Blog.                              :devifaihaf21.blogspot.co.id

RIWAYAT PENDIDIKAN
1. SDN 2 Tunggilis
2. SMPN 1 Kalipucang
3.SMAN 1 Pangandaran


PENGALAMAN BERORGANISASI : Pramuka, PMR

PENGALAMAN KERJA: -